Rabu, 28 Desember 2011

Jenis-jenis Sub Machine Gun

1. Kriss S.V

TDI Vector adalah rangkaian dari seri pistol mitraliur (submachine gun) buatan Transformational Defense Industries (TDI). Desain sejajar dan sistem recoil asimetrik digunakan untuk mengurangi recoil.
Senjata ini menggunakan mekanisme Kriss Super V, yaitu mekanisme yang memungkinkan momentum recoil disalurkan secara merata ke arah belakang senjata, sistem ini dipercaya dapat mengurangi efek recoil scara maksimal, action senjata api ini ditemukan oleh Renaud Kerbrat, seorang insiyur asal Perancis.
Tersedia dua varian untuk senjata ini, yaitu tipe karabin dan laras pendek, menggunakan peluru kaliber .45 ACP dan .40 S&W.



2. MP7
MP7 (Maschinenpistole-7) adalah pistol mitraliur (submachine gun) buatan Jerman yang diproduksi oleh Heckler & Koch (H&K) dengan ukuran kaliber 4,6 x 30 mm. MP7 dirancang dengan kaliber baru untuk memenuhi persyaratan NATO yang dikeluarkan pada tahun 1989 yang menyebutkan senjata pertahanan pribadi (Personal defense Weapon (PDW) kelas senjata api dengan kemampuan yang lebih baik untuk pertahanan pribadi dari senjata saat ini yang terbatas karena penggunaan peluru pistol konvensional. MP7 mulai diproduksi tahun 2001. Ini adalah pesaing langsung dari FN P90, juga dikembangkan untuk menanggapi kebutuhan NATO. Revisi dari MP7 sejak pengenalan dan versi produksi saat ini adalah MP7A1.
Perkembangan body armor berkualitas tinggi membuat senjata api beramunisi pistol (seperti H&K MP5 atau UCP) menjadi tidak efektif. Dalam menanggapi masalah ini, pabrik HK merancang MP7 (bersama dengan UCP baru, yang menggunakan amunisi yang sama) untuk menembus pelindung tubuh, tetapi cukup ringan untuk digunakan di tempat yang baik sebagai pistol atau senapan submesin ringan

3. MP5 Navy
MP5 diperkenalkan oleh Heckler & Koch (HK) pada tahun 1966, dengan nama HK54. Nama ini berdasarkan cara penamaan lama HK: "5" untuk pistol mitraliur, dan "4" berarti berkaliber 9 x 19 mm. Nama barunya mulai dipakai ketika senapan ini resmi diadopsi oleh Jerman Barat untuk dipakai polisi dan penjaga perbatasan, yaitu Maschinenpistole 5 atau MP5. GSG-9, unit anti-teroris penjaga perbatasan, lalu memperkenalkan MP5 ini ke satuan anti-teroris Barat lainnya.
>*Varian Mp5

  • MP5A1 — MP5 dengan penutup popor, konfigurasi Navy/"SEF".
  • MP5A2 — Popor tetap, konfigurasi Navy/"SEF".
  • MP5A3 — Popor lipat, konfigurasi Navy/"SEF".
  • MP5A4 — Popor tetap, konfigurasi burst 3 butir.
  • MP5A5 — Popor lipat, konfigurasi burst 3 butir.
  • MP5SFA2 — SF berarti single fire, fitur otomatis dihilangkan, popor tetap.
  • MP5SFA3 — MP5SF dengan popor lipat.
  • MP5N — Navy, dibuat untuk Angkatan Laut AS. Konfigurasi Navy, laras untuk dipasang peredam, popor lipat.
  • MP5F — French, dibuat untuk militer Perancis. Popor dengan penahan karet, alat pengait tali selempang kanan-kiri, komponen internal lebih kuat.
  • MP5K — Kurz, versi pendek MP5, konfigurasi "SEF".
  • MP5KA1 — MP5K dengan alat bidik dikecilkan, konfigurasi "SEF".
  • MP5KA4 — MP5K dengan konfigurasi burst 3 butir.
  • MP5KA5 — MP5KA1 dengan konfigurasi burst 3 butir.
  • MP5K-N — MP5K dengan konfigurasi Navy dan laras untuk dipasang peredam.
  • MP5K-PDW — Personal Defense Weapon, MP5K-N dengan popor lipat khusus. Diperkenalkan pada tahun 1991.
  • MP5SD1 — Schalldämpfer, peredam suara terintegrasi, popor A1, konfigurasi Navy/"SEF".
  • MP5SD2 — Peredam suara terintegrasi, popor tetap; konfigurasi Navy/"SEF".
  • MP5SD3 — Peredam suara terintegrasi, popor lipat; konfigurasi Navy/"SEF".
  • MP5SD4 — MP5SD1 dengan konfigurasi burst 3 butir.
  • MP5SD5 — MP5SD2 dengan konfigurasi burst 3 butir.
  • MP5SD6 — MP5SD3 dengan konfigurasi burst 3 butir.
  • MP5SD-N — MP5SD dengan konfigurasi Navy, peredam suara, popor lipat.
  • MP5/10 — Menggunakan peluru 10 mm Auto. Dibuat dari tahun 1992 sampai 2000.
  • MP5/40 — Menggunakan peluru .40 S&W. Dibuat dari tahun 1992 sampai 2000

4. PM2
Siapa yang tak kenal senjata kebanggan indonesia ini.
Untuk memenuhi kebutuhan akan senjata anti teroris serta perang jarak dekat, PT Pindad ditantang salah satu petinggi TNI untuk membuat PM2, sebuah pistol mitraliur yang diklaim memiliki kemampuan melebihi MP5. Ironisnya, belum ada niat pemerintah untuk membeli PM2. Beruntung, pasar luar negeri justru berminat membeli senjata saingan MP5 ini.
Pindad telah berhasil memproduksi Pistol Mitraliur 1 (PM 1) berdasarkan lisensi FN Belgia. Sebagian produk PM1 digunakan kalangan prajurit TNI. Sementara PM1 modifikasi digunakan oleh Polisi Hutan, Jagawana.
PM2 merupakan pengembangan dari badan SS2. PM2 dapat memenuhi kebutuhan senjata untuk perang kota. Bahkan, Pindad berhasil mengembangkan senjata non lethal berpeluru karet yang dapat digunakan kepolisian anti huru hara.
5. Uzi

Uzi dalam bahasa Ibrani ditulis עוזי (UZI) termasuk pistol mitraliur yang menggunakan sistem open bolt, blowback. Varian yang lebih kecil termasuk ke dalam pistol otomatis (pistol mesin). Senjata ini adalah salah satu senjata pertama yang menggunakan sistem telescoping bolt, dengan sistem ini magazen ditempatkan "di dalam" pegangan (grip) senjata, hal ini menjadikan pistol mitraliur / pistol otomatis yang lebih pendek.
Untuk pertama kalinya pistol ini didesain oleh Mayor Uziel Gal pada akhir 1940an. Purwarupanya selesai pada tahun 1950, pertama kali diperkenalkan ke pasukan khusus IDF pada tahun 1954. Senjata ini digunakan juga sebagai senjata perlindungan pribadi oleh pasukan garis belakang.
Pistol Uzi ini diekspor ke lebih dari 90 negara dan dibuat oleh perusahaan senjata terkenal dunia seperti Israel Military Industries (IMI) sekarang Israel Weapon Industries (IWI), FN Hestral, dan lainnya. Sejak tahun 1960 sampai 1980an, pistol ini merupakan pistol mitraliur yang paling banyak dipasarkan di dunia dibandingkan dengan pistol mitraliur lainnya.

MP7
MP7 (Maschinenpistole-7) adalah pistol mitraliur (submachine gun) buatan Jerman yang diproduksi oleh Heckler & Koch (H&K) dengan ukuran kaliber 4,6 x 30 mm. MP7 dirancang dengan kaliber baru untuk memenuhi persyaratan NATO yang dikeluarkan pada tahun 1989 yang menyebutkan senjata pertahanan pribadi (Personal defense Weapon (PDW) kelas senjata api dengan kemampuan yang lebih baik untuk pertahanan pribadi dari senjata saat ini yang terbatas karena penggunaan peluru pistol konvensional. MP7 mulai diproduksi tahun 2001. Ini adalah pesaing langsung dari FN P90, juga dikembangkan untuk menanggapi kebutuhan NATO. Revisi dari MP7 sejak pengenalan dan versi produksi saat ini adalah MP7A1.

Perkembangan body armor berkualitas tinggi membuat senjata api beramunisi pistol (seperti H&K MP5 atau UCP) menjadi tidak efektif. Dalam menanggapi masalah ini, pabrik HK merancang MP7 (bersama dengan UCP baru, yang menggunakan amunisi yang sama) untuk menembus pelindung tubuh, tetapi cukup ringan untuk digunakan di tempat yang baik sebagai pistol atau senapan submesin ringan


MP5
MP5 diperkenalkan oleh Heckler & Koch (HK) pada tahun 1966, dengan nama HK54. Nama ini berdasarkan cara penamaan lama HK: "5" untuk pistol mitraliur, dan "4" berarti berkaliber 9 x 19 mm. Nama barunya mulai dipakai ketika senapan ini resmi diadopsi oleh Jerman Barat untuk dipakai polisi dan penjaga perbatasan, yaitu Maschinenpistole 5 atau MP5. GSG-9, unit anti-teroris penjaga perbatasan, lalu memperkenalkan MP5 ini ke satuan anti-teroris Barat lainnya.


UMP
Pistol ini merupakan pistol mitraliur yang menggunakan sistem blowback, yang menembakan peluru menggunakan bolt tertutup. Desain awal dari senjata ini adalah untuk dapat memakai peluru berkaliber yang lebih besar dari pistol mitraliur pada umumnya sebagai contoh MP5, hal ini dilakukan untuk mendapatkan daya stopping power (daya penetrasi) yang lebih besar pada sasaran "telanjang" dengan konsekuensi pengurangan jarak tembak jika dibandingkan dengan pistol mitraliur MP5 yang menggunakan peluru 9 x 19 mm. Peluru yang lebih besar menyebabkan recoil yang lebih besar pula pada mode tembak full otamatis. Untuk mengatasi hal ini, kecepatan rata-rata tembakan dikurangi menjadi 650 peluru/menit (600 peluru/menit untuk UMP45), menjadikan senjata ini salah satu pistol mitraliur dengan kecepatan tembak yang rendah di pasaran.

Jenis-jenis Machine Gun

Senjata Mesin Ringan FN Minimi M249

 FN Minimi atauM249 adalah senapan mesin fenomenal yang menjembatani antara squad support weapon dan machine gun, dimana keunggulan mobilitas suport weapon yang ringan dipadu dengan kecepatan tembak dan daya muat munisi yang besar pada machine gun menjadikan senapan mesin ini merajai di kelas baru yaitu Squad Automatic Weapon (SAW). disamping bobotnya yang ringan sistem pengisian munisi dapat menggunakan perangkai rantai ataupun magasen isi 30 butir standar NATO. TNI adalah salah satu negara yang paling awal menggunakan minimi sebagai senapan mesin regu senapan yang menggunakan FNC/SS1 pada tahun 80 an.

Varian

versi Mk1 yang digunakan TNI
versi Mk2 atau M249 SAW yang dilisensi USA

versi Mk2 para
versi mk46digunakan oleh Sopmod USA
versi mk48 menggunakan kaliber 7,62x51mm

Senin, 26 Desember 2011

Senjata M-16 Rifle

M-16 (Rifle)

M16 adalah senapan serbu yang ringan, berkaliber 5.56 mm, air-cooled, beroperasi dengan sistem gas, menggunakan magazen, dan menggunakan bolt berputar. M16 dibuat dari besi, alumunium, dan plastik komposit.

M-16 (data di bawah untuk Rifle, 5.56 mm)
Dari atas ke bawah: M16A1, M16A2, M4, dan M16A4.

Dari atas ke bawah: M16A1, M16A2, M4, dan M16A4.
Negara asal  Amerika Serikat
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1960–
Digunakan oleh Amerika Serikat, NATO,
Israel, banyak lainnya
Pada perang Perang Vietnam, Perang Teluk, Perang Irak
Sejarah produksi
Perancang
Tahun 1957
Produsen
Diproduksi 1960–sekarang
Jumlah produksi Diatas 8 juta
Varian Lihat Variants
Spesifikasi (M16A2)
Berat 78 lb (35 kg) (Tiada Isi Peluru)
879 lb (400 kg) (Berisi Peluru Penuh)
Panjang 39.625 in (1,010,000 mm)
Panjang laras 20 in (508 mm)

Peluru 5.56x45mm NATO
Mekanisme Mekanisme Gas, Putaran Bolt (Langsung tubrukan)
Rata² tembakan 12-15 putaran / menit berkelanjutan, 45-60 putaran / menit semi-otomatis, & 700-950 putaran / menit siklik
Kecepatan peluru 3,100 kaki/detik (944.88 m/s)
Jarak efektif 550 Meters (titik sasaran), 800 Meters (daerah sasaran)
Amunisi Magazen box 30 butir,
Magazen box RPK 40 butir,
Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidik Bidikan besi
M16(dikenali sebagai Senapang, kaliber 5,56 mm, M16) adalah sebutan militer Amerika Serikat untuk senapan AR-15 . Colt membeli hak atas AR-15 dari ArmaLite dan saat ini menggunakan sebutan yang hanya untuk versi semi-otomatis senapan. Senapan M16 menembak menggunakan Magazen 5.56x45mm dan dapat menghasilkan efek melukai besar ketika dampak peluru pada kecepatan tinggi dan patek dalam jaringan menyebabkan fragmentasi dan cepat mentransfer energi.
Senapan M16 mulai digunakan Angkatan Darat Amerika Serikat dan telah dikerahkan untuk operasi perang hutan di Vietnam Selatan pada tahun 1963, menjadi senapan standar AS dari Perang Vietnam pada tahun 1969, menggantikan senapan M14 dalam peran tersebut. Tentara AS masih mempergunakan senapan M14 di Conus, Eropa, dan Korea Selatan hingga tahun 1970. Sejak Perang Vietnam, keluarga senapan M16 telah menjadi senapan utama infanteri militer AS. Dengan variannya (M16A1, M16A2, M16A3, dan M16A4), telah digunakan oleh hampir seratus negara. Produksi di seluruh dunia Jumlah senjata M16-gaya sejak awal desain telah telah sekitar 8 juta, sehingga senjata api yang paling banyak diproduksi dalam kaliber nya. [2]Senapan M16 sedang digantikan karabin seri M4 secara bertahap di Angkatan Darat Amerika Serikat untuk digunakan pada tahun 2010.
Senapan M16 digunakan Angkatan Udara Amerika Serikat ,Korps Marinir Amerika Serikat dan Angkatan Darat. Senapan XM16E1, adalah versi pertama dari senapan M16 yang digunakan. Kemudian, Angkatan Darat Amerika Serikat menstandar XM16E1 sebagai senapan M16A1. M16 dengan maju membantu fitur yang diminta oleh Angkatan Darat. Semua versi awal menggunakan kartrid Magazen M193/M196 dengan mode menembak semi-otomatis dan otomatis. Hal ini terjadi di awal 1960-an, apabila Tentara menggunakan senjata itu akhir tahun 1964. Senapan AR-15 pertama kali dikeluarkan untuk pasukan Pasukan Khusus pada musim salju tahun 1964.

CONARC


Senapan AR-15.
Pada tahun 1957, salinan permintaan pendanaan tahun 1955 Gustafson sampai ke tangan Jenderal Willard Wyman, komandan Komando Angkatan Darat Kontinental AS (U.S. Continental Army Command, CONARC). Dia langsung membentuk tim untuk percobaan pengembangan peluru kaliber .22 (5.6 mm).
Jenderal Wyman yang dulu terkesan oleh demonstrasi AR-10, secara pribadi menyarankan ArmaLite agar ikut dalam tender senapan yang menggunakan peluru 5.56 mm. Rancangan yang diserahkan ArmaLite, AR-15, berupa AR-10 yang disesuaikan dan dikecilkan ukurannya. Rancangan Winchester dibuat berdasarkan M1 Carbine, dan Springfield tidak ikut memberikan rancangan mereka, karena tidak mau mengalihkan sumber daya dari proyek T44. Tetapi pada akhirnya, AR-15 mengungguli semua rancangan yang lain.
Pada saat itu, induk perusahaan ArmaLite, Fairchild, telah menghabiskan $1,45 juta untuk pengembangan, dan mengakibatkan Fairchild hengkang dari industri senjata ringan. Hak cipta AR-15 lalu dijual ke Colt Firearms pada Desember 1959, dengan harga $75.000 tunai dan 4,5% royalti penjualan.

Adopsi M16


Senapan M16A1.

M16A2 dengan pelontar granat M203.
Pada November 1964, AD Amerika Serikat memesan 85.000 AR-15 yang dimodifikasi, dan diberi nama XM16E1, untuk percobaan. AU Amerika Serikat juga memesan 19.000 yang tidak dimodifikasi, diberi nama M16. Dan setahun kemudian AU secara resmi menerima M16 pertama.
Setelah itu AD Amerika Serikat mulai mempersenjatai infanteri dengan senapan XM16E1 (diberi nama M16), tapi senapan-senapan ini diberikan tanpa peralatan pembersihan yang memadai. Selain itu, AD Amerika Serikat juga gagal memproduksi peluru 5.56 mm yang sesuai spesifikasi pabrik, ditambah dengan dirubahnya komposisi bubuk mesiu yang digunakan. Amunisi 5.56 mm baru ini ternyata merusak isi senapan, dan karakteristik pembakarannya meningkatkan kemungkinan kemacetan M16.
Pada tahun 1966, XM16E1 sampai ke tangan tentara Amerika Serikat di Vietnam, dan mulailah muncul laporan-laporan tentang kerusakan dan kemacetan senapan M16. Walau M14 sudah memiliki laras dan kamar peluru yang dilapisi chrome, M16/XM16E1 tidak. Dengan adanya laporan-laporan tentang tentara yang mati karena kemacetan senjata, dimulailah investigasi oleh Konggres, yang hasilnya mempertanyakan kemampuan senapan dan peluru 5.56 mm.
Atas dasar investigasi itu, XM16E1 lalu dimodifikasi menjadi M16A1, yang sudah diberi lapisan chrome, dan disesuaikan dengan amunisi keluaran Angkatan Darat. Selain itu senapan-senapan baru ini juga sudah perangkat pembersihan. Angkatan Darat memesan 840.000 senapan baru ini pada tanggal 28 Februari 1967. Program pelatihan intensif juga dilakukan untuk melatih pembersihan senapan, dan sebuah buku manual berbentuk komik disebarkan ke para tentara.

Desain


Marinir AS menggunakan M16A4.
Receiver M16 terbuat dari alumunium. Laras, bolt, dan bolt carriernya terbuat dari besi. Popor dan pegangannya terbuat dari plastik. Model-model awal M16 termasuk ringan, dengan berat 2,9 kg, ini jauh lebih ringan daripada senapan-senapan tahun 1950-an dan 1960-an. Dan juga lebih ringan dari AK-47 yang beratnya sekitar 5 kg. M16A2 dan varian-varian yang lebih baru beratnya bertambah, yaitu menjadi 3,9 kg.
Model-model terbaru (M16A4) memiliki desain receiver atas "flat-top", dilengkapi dengan Picatinny mounting rail, yang membuat pemakai bisa memasang alat bidik biasa, maupun alat bidik optik seperti teleskop dan night vision.

Produsen dan Pengguna

Senapan M16 merupakan senjata 5.56x45 mm yang sering diproduksi di dunia. Saat ini, M16 digunakan oleh 15 negara NATO dan lebih dari 80 negara di seluruh dunia. Berbagai perusahaan di Amerika Serikat, Kanada, dan China telah menghasilkan lebih dari 8.000.000 senapan pada semua varian. Sekitar 90% yang masih beroperasi. Senjata M16 menggantikan M14 dan M1 karabin sebagai senapan standar infanteri angkatan bersenjata AS. M14 terus untuk terlihat digunakan terutama di Penembak Jitu, Penembak Jitu Profesional, dan seremonial resmi.

Pemakai


Seorang prajurit Tentara Canada menembak mengguakan senapan C7A2 saat ini pada jarak dengan bidikan C79A2.

Seorang anggota Angkatan Udara AS dengan M16A2 di Kuwait.

Angkatan marinir Amerika Serikat menembak dengan M16A4 dilengkapi dengan ACOG.

Prajurit Angkatan Darat Diraja Malaysia dengan M16A1 dilengkapi dengan M203 peluncur granat sewakti di CARAT Malaysia 2008.

Tentara Monegasque dengan M16 rifle.

Angkatan Marinir Filipina menggunakan M16A1 rifles da M16A2 foregrips selama latihan militer.